Phobia

 

A.    Definisi Phobia

 

          Phobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena yang tidak dapat dijelaskan secara rasional dan sulit untuk dikontrol.

B.     Gejala-gejala Phobia

Secara umum gejala-gejala phobia sebagai berikut:

1.      Jantung berdebar kencang
2.      Kesulitan mengatur napas
3.      Dada terasa sakit
4.      Wajah memerah dan berkeringat
5.      Merasa sakit
6.      Gemetar
7.      Pusing
8.      Mulut terasa kering
9.      Merasa perlu pergi ke toilet
10.  Merasa lemas dan akhirnya pingsan

C.    Ciri-ciri Gangguan Phobia 

Berdasarkan DSM IV (dalam Martin & Pear, 2003), gangguan phobia memiliki ciri-ciri: 

1.      Ketakutan/kecemasan yang menghasilkan perubahan fisiologis seperti tangan berkeringat, pusing atau jantung berdebar.
2.      Melarikan diri atau menghindari situasi dimana rasa takut sering muncul.
3.      Perilaku tersebut mengganggu kehidupan individu.

D.    Penyebab Phobia

1.      Peristiwa traumatis di masa kecil
(penyebab yg paling umum atau sering terjadi)
Pada umumnya phobia disebabkan pernah mengalami ketakutan yang hebat atau pengalaman pribadi yang disertai perasaan malu atau bersalah yang semuanya kemudian ditekan kedalam alam bawah sadar.

2.      Faktor genetik atau keturunan
Martin Seligman di dalam teorinya yang dikenal dengan istilah biological preparedness mengatakan ketakutan yang menjangkiti tergantung dari relevansinya sang stimulus terhadap nenek moyang atau sejarah evolusi manusia, atau dengan kata lain ketakutan tersebut disebabkan oleh faktor keturunan. Seligman berkata bahwa kita sudah disiapkan oleh sejarah evolusi kita untuk takut terhadap sesuatu yang dapat mengancam survival kita.

3.      Faktor lingkungan dan budaya
Perubahan-perubahan yang terjadi di berbagai bidang sering tidak seiring dengan laju perubahan yang terjadi di masyarakat, seperti dinamika dan mobilisasi sosial yang sangat cepat naiknya, antara lain pengaruh pembangunan dalam segala bidang dan pengaruh modernisasi, globalisasi, serta kemajuan dalam era informasi. Dalam kenyataannya perubahan-perubahan yang terjadi ini masih terlalu sedikit menjamah anak-anak sampai remaja. Seharusnya kualitas perubahan anak-anak melalui proses bertumbuh dan berkembangnya harus diperhatikan sejak dini khususnya ketika masih dalam periode pembentukan (formative period) tipe kepribadian dasar (basic personality type). Ini untuk memperoleh generasi penerus yang berkualitas.

E.     Jenis-Jenis Phobia

1.      Specific phobia
Kecemasan yang berlebihan terhadap sesuatu atau keadaan tertentu. Spesific phobia pada anak meliputi ketakutan yang berlebihan dan tidak beralasan yang dapat mengganggu kehidupan ataupun fungsi sosial anak yang berlangsung minimal selama 6 bulan.

a.       Animal type
Ketakutan yang ditimbulkan disebabkan oleh binatang. Tipe ini umumnya terjadi pada usia anak-anak.

b.      Natural environment
Ketakutan yang ditimbulkan disebabkan oleh lingkungan alam, misalnya badai, ketinggian, atau air. Tipe ini umumnya terjadi pada usia anak-anak.

c.       Blood injection –injury type
Ketakutan yang ditimbulkan disebabkan jika subjek melihat jarum suntik atau menerima suntikan.

d.      Situational type
Ketakutan yang ditimbulkan disebabkan oleh suatu situasi yang spesifik seperti transportasi umum, terowongan, jembatan, elevator, penerbangan, mengendarai mobil, atau tempat yang tertutup.

e.       Other type
Ketakutan yang ditimbulkan disebabkan oleh suatu situasi atau hal yang dapat membuat subjek merasa mual, tercekik, dan hal-hal yang membuatnya merasa sakit atau tidak nyaman.

2.      Social phobia

Ketakutan yang muncul ketika seseorang berada di lingkungan yang tidak familiar baginya. Seseorang yang mengidap social phobia bukanlah seseorang yang pemalu. Namun terlebih rasa takut yang cukup besar yang dirasakan saat bertemu dengan orang lain. Ketakutan tersebut meliputi, rasa takut bahwa orang lain akan menilai fisiknya buruk, ketakutan bahwa ia tak akan bisa berbicara dengan baik di depan orang lain, atau ketakutan bahwa ia bersikap buruk.

3.      Agoraphobia

Ketakutan yang berlebihan akan tempat ramai. Sebenarnya nama agora diambil dari sebuah pasar dan balai pertemuan di jaman Yunani Kuno. Sehingga sampai saat ini nama agoraphobia mewakili rasa takut akan tempat ramai. Mereka yang menderita agoraphobia biasanya akan terlihat sangat cemas saat berada di tengah-tengah kerumunan orang, di antara antrean bank, dan tempat yang banyak kerumunan orang lainnya. Jika orang yang ada di sekitarnya semakin lama semakin bertambah, maka ia akan berusaha kabur dan menghindar. Untuk itulah mereka yang menderita agoraphobia lebih suka menyendiri.
                                                                                     
F.     Cara mengatasi Phobia

1.      Hypnotheraphy
Penderita phobia diberi sugesti-sugesti di alam bawah sadarnya untuk menghilangkan penyebab phobia.

2.      Flooding
Exposure Treatment yang ekstrim. Contohnya penderita phobia yang ngeri kepada anjing (cynophobia), dimasukkan ke dalam ruangan dengan beberapa ekor anjing jinak, sampai ia tidak ketakutan lagi.

3.      Desentisisasi Sistematis
Dilakukan exposure bersifat ringan. Contohnya penderita phobia yang takut akan anjing disuruh rileks dan membayangkan berada ditempat cagar alam yang indah dimana si penderita didatangi oleh anjing-anjing lucu dan jinak.

4.      Abreaksi
Contohnya penderita phobia yang takut pada anjing dibiasakan terlebih dahulu untuk melihat gambar atau film tentang anjing, bila sudah dapat tenang baru kemudian dilanjutkan dengan melihat objek yang sesungguhnya dari jauh dan semakin dekat perlahan-lahan. Bila tidak ada halangan maka dapat dilanjutkan dengan memegang anjing dan bila phobia-nya hilang mereka akan dapat bermain-main dengan anjing. Memang sih bila phobia yang dikarenakan pengalaman traumatis lebih sulit dihilangkan.

5.      Reframing
Penderita phobia diminta untuk membayangkan kembali masa lampau saat penderita mengalami phobia, ditempat itu dibentuk suatu manusia baru yang tidak takut lagi pada phobia-nya.


Comments

Popular Posts